Categories
Keuangan

Bagaimana Tips Mengelola THR Supaya Tidak Habis

Di bulan menjelang Lebaran, para pekerja akan mendapatkan dua penghasilan: tunjangan hari raya (THR) dan gaji. Namun, bila tidak dikelola dengan baik, penghasilan ini bisa menguap begitu cepat bahkan menyisakan utang yang di akhir bulan. Bagaimana tips mengelola THR supaya keuangan tetap sehat setelah hari raya ?

Banyaknya pengeluaran yang bersifat keinginan untuk hari raya diikuti tahun ajaran baru anak sekolah, tentu membuat orangtua kelimpungan dalam mengatur keuangan jika tidak dipersiapkan sebelumnya.

Ambil contoh, gaji Juni adalah penghasilan yang akan digunakan untuk kebutuhan hidup harian untuk satu bulan ke depan. Penghasilan berikutnya mungkin baru akan diterima di akhir Juli.

THR ialah penghasilan tahunan yang diterima setiap karyawan. Jumlahnya bervariasi, ada yang satu kali gaji pokok sebulan, ada juga yang dua kali gaji.

Alokasi THR setidaknya untuk tiga pos wajib berikut:

1. Untuk zakat dan sedekah

Bagi umat muslim, ada kewajiban untuk menunaikan zakat fitrah dan dana THR harus bisa dialokasikan untuk pengeluaran ini. Selain itu, Anda pun dapat menambah sedekah, bantuan sosial, ataupun membayar zakat harta yang selama ini tertunda. Alokasi sebesar 10% dari THR dinilai cukup untuk membantu Anda.

2. Kebutuhan Lebaran

Setiap rumahtangga memang memiliki kebutuhan dan keinginan yang bervariasi. Tapi, secara umum kebutuhan Lebaran setiap keluarga bisa diidentifikasi: makanan hari raya, belanja baju dan aksesori, pemberian THR dan angpau untuk orang lain, serta mudik.

Berhubung penghasilan terbatas tetapi kemauan banyak, maka pengendalian diri untuk alokasi kebutuhan Lebaran menjadi sangat penting. Prioritaskan penggunaan THR untuk hak ke pekerja dan urusan hidangan Lebaran. Jika ada sisa, baru digunakan untuk belanja yang lain. Idealnya, penggunaan dana THR maksimal 50% untuk pos pengeluaran ini.

3. Alokasikan untuk Dana Darurat

Saya mendapati banyak keluarga yang mengalami kejadian tak terduga selama Lebaran, seperti sakit dan mobil mogok, yang membuat dana darurat menjadi sangat dibutuhkan. Selain itu, jika terjadi overbudget selama libur Lebaran, untuk tambahan biaya hidup setelahnya bisa dibantu dengan dana darurat. Usahakan mengalokasikan 10% dari THR untuk pos ini.

Nah, untuk beberapa keperluan yang pasti terjadi seperti dana pendaftaran sekolah baru maupun biaya tahun ajaran baru, maka dana THR juga dapat membantu.

Jika Anda mengikuti alokasi tersebut, maka seharusnya masih ada 30% sisa dari dana THR yang bisa dipakai.

Setelah mengalokasikan untuk tiga pos wajib dan tujuan keuangan yang akan timbul dalam waktu dekat, THR juga sangat baik kalau digunakan untuk berinvestasi.

Pemilihan aset investasi tetap disesuaikan dengan tujuan keuangan yang ditetapkan.

Jika jangka pendek, maka aset yang dipakai mungkin sebatas tabungan dan reksadana pasar uang. Sedang untuk jangka panjang, aset yang digunakan bisa lebih agresif seperti reksadana saham.

Usahakan untuk mengalokasikan 10% THR untuk berinvestasi.

Jika situasi keuangan tahun ini ternyata tidak berbeda dengan tahun sebelumnya, mungkin ada baiknya Anda tak bergantung sepenuhnya pada THR untuk memenuhi keperluan Lebaran.

Dana tambahan sebaiknya disisihkan sejak 12 bulan sebelumnya dengan cara ditabung setiap bulan. Sehingga, saat tiba Ramadan dan Lebaran, ada dana tambahan yang bisa digunakan selain THR.